๐ŸŽƒ Hadits Tentang Manusia Tempatnya Salah Dan Dosa

ู†ุณูŠุงู†/ nasiya yang artinya lupa dan memang manusia sering lupa atau tempat lupa. Dan karena lupa ini adalah sebuah fitrah manusia, maka kesalahan, kekhilafan, bahkan . pelanggaran yang dilakukannya karena lupa, tidak dicatat sebagai sebuah dosa. Sekalipun hal ini . berkaitan dengan ibadah khusus kepada Allah SWT semisal makan atau minum Setidaknyaada lima Amalan Penghapus Dosa karena Allah SWT Maha Pengampun. MANUSIA tidak lepas dari khilaf sehingga sering berbuat dosa (melanggar aturan Allah Swt). Pepatah Arab mengatakan, Al-Insanu Mahalul Khoto wan Nisyan, manusia itu tempatnya salah dan lupa. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Nabi Muhammad Saw yang memiliki budi pekerti yang agung (khuluqin adzim), teladan yang baik Manusiaadalah tempat berbuat salah dan dosa. Saat ada kesempatan untuk menghapus dan mendapatkan ampunan, mengapa tak memanfaatkannya? Bulan Ramadhan, menurut sabda Rasulullah SAW dan diriwayatkan Abu Hurairah ra adalah waktu yang tepat untuk memohon ampunan. Tentang manfaat sholat Tarawih "Siapapun yang salat malam (salat tarawih) pada itutidak pernah terlepas dari salah dan dosa sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits yang berbunyi "Manusia itu tempatnya salah dan lupa". Namun bukan berarti kita memaklumi sifat dasar diri kita tapi bagaimana kita berusaha untuk tidak terjerumus dalam sifat manusia tersebut. Semoga bermanfaat ~ Terakhirdiperbaharui: Kamis, 09 April 2020 pukul 7:58 am. Tautan: Makna Hadits Jika Kalian Tidak Berbuat Dosa Allah Akan Hilangkan Kalian merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Nasihat-Nasihat Para Sahabat yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. pada 23 Rajab 1441 H / 18 Maret 2020 M. Biladiperhatikan, kata 'manusia' yang dalam bahasa Arab berasal dari kalimat nisyan dengan jamaknya Al-Insaan memiliki makna pelupa. Hal ini menunjukkan bahwa pada prinsipnya manusia itu suka lupa, lalai, salah, dan khilaf. Karena itu, benarlah bila dikatakan, manusia itu tempatnya salah dan lupa. Dosa besar. Bila berbicara masalah dosa dan kesalahan, manusia tentunya pernah berbuat dosa yang kecil dan dosa besar. Dosa-dosa atau kesalahan yang diperbuat itu antara lain adalah berdusta Beliauberkata sambil menunjuk lisannya, "tidak ada yang keluar dari ini kecuali kebenaran." Dan apa yang diucapkan oleh Muhammad adalah wahyu yang diwahyukan bukan dari hawa nafsu. Hadits ini merupakan proses penciptaan manusia secara umum, ada juga penciptaan yang tidak umum seperti Nabi Isa 'alayhis salam & Nabi Adam 'alayhis salam. Manusiamana paling utama Jami' At-Tirmidzi Kitab keutamaan jihad. lembah, ia beribadah kepada Allah dan menjauhi manusia agar terhindar dari keburukannya." Abu Isa berkata, "Hadits ini derajatnya hasan. Manusia paling berat siksanya Sunan An-Nasa'i Kitab Perhiasan. Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Qutaibah bin Sa'id dari Salahsatu bukti bahwa Islam sangat memperhatikan lingkungan alam sekitar adalah perintah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menyingkirkan gangguan dari jalan yang beliau jadikan sebagai salah satu cabang keimanan, perintah beliau untuk menanam pohon walaupun esok hari kiamat. Karena dosa dan maksiat akan mendorong manusia untuk pKfw. Source ini, banyak orang mengalami masalah dalam hidupnya. Salah satu masalah yang sering dihadapi manusia adalah dosa. Dosa bisa datang dari berbagai hal, baik itu perbuatan, perkataan, atau pikiran. Namun, sebagai umat muslim, kita memiliki ajaran yang dapat membantu kita untuk mengatasi dosa ini, yaitu hadits tentang manusia tempatnya salah dan itu Hadits?Source membahas hadits tentang manusia tempatnya salah dan dosa, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu hadits. Hadits adalah salah satu sumber ajaran islam selain Al-Quran. Hadits merupakan perkataan Nabi Muhammad SAW yang dijadikan sebagai pedoman hidup umat muslim. Hadits dipercayai sebagai sumber ajaran islam yang dapat dijadikan sebagai panduan hidup sehingga banyak orang yang menghafal dan tentang manusia tempatnya salah dan dosa merupakan salah satu ajaran islam yang sangat penting. Dalam hadits ini, disebutkan bahwa manusia merupakan makhluk yang tempatnya penuh dengan kesalahan dan dosa. Sehingga, kita sebagai manusia harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan menghindari perbuatan yang menyebabkan ini disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam salah satu riwayatnya. Berikut adalah kutipan hadits tersebutโ€œKullu bani Adam khataa, wa khairu khataa inna at-tawwaboonโ€Artinya โ€œSetiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang bertobatโ€.Hadits ini memang sangat tepat sekali. Kita sebagai manusia, tidak mungkin terlepas dari kesalahan dan dosa. Namun, yang menjadi penting adalah bagaimana kita merespons kesalahan tersebut. Kita harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan menghindari perbuatan yang menyebabkan Harus Selalu Berusaha untuk Memperbaiki DiriSource tentang manusia tempatnya salah dan dosa, juga mengajarkan kita pentingnya untuk selalu berusaha untuk memperbaiki diri. Kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri agar tidak terjebak dalam perbuatan yang menyebabkan dosa. Seperti yang dikatakan dalam haditsโ€œInnama al amalu binniyatโ€Artinya โ€œSetiap amalan tergantung pada niatnyaโ€.Hadits di atas mengajarkan kita bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan harus didasarkan pada niat yang baik. Dengan melakukan perbuatan yang didasarkan pada niat yang baik, kita dapat memperbaiki diri kita dan menghindari perbuatan yang menyebabkan Perbuatan yang Menyebabkan DosaSource tentang manusia tempatnya salah dan dosa, juga mengajarkan kita pentingnya untuk menghindari perbuatan yang menyebabkan dosa. Seperti dalam hadits berikutโ€œLa taqnatuu min rohmatillahโ€Artinya โ€œJangan pernah putus asa dari rahmat Allahโ€.Hadits di atas mengajarkan kita bahwa meskipun kita terjebak dalam perbuatan yang menyebabkan dosa, kita tidak boleh putus asa dari rahmat Allah SWT. Kita harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan menghindari perbuatan yang menyebabkan Manusia yang BaikSource tentang manusia tempatnya salah dan dosa, juga mengajarkan kita pentingnya untuk menjadi manusia yang baik. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia. Seperti dalam hadits berikutโ€œInna mal aโ€™malu bin niyyati, wa inna malikulli imriโ€™in ma nawaโ€Artinya โ€œSetiap amalan tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakannyaโ€.Hadits di atas mengajarkan kita bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan harus didasarkan pada niat yang baik. Dengan melakukan perbuatan yang didasarkan pada niat yang baik, kita dapat menjadi manusia yang berakhlak mulia. Dan sebagai manusia yang berakhlak mulia, kita dapat menghindari perbuatan yang menyebabkan Perilaku yang Menghindari DosaSource memahami hadits tentang manusia tempatnya salah dan dosa, kita harus selalu berusaha untuk menghindari perbuatan yang menyebabkan dosa. Berikut adalah beberapa contoh perilaku yang dapat membantu kita menghindari dosaPerilakuKeteranganBerdoa dan berzikirBerdoa dan berzikir dapat membantu kita menghindari perbuatan yang menyebabkan diriKita harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri agar tidak terjebak dalam perbuatan yang menyebabkan lingkungan yang tidak baikMemiliki lingkungan yang baik dapat membantu kita untuk menghindari perbuatan yang menyebabkan godaanKita harus selalu berusaha untuk menghindari godaan agar tidak terjebak dalam perbuatan yang menyebabkan tentang manusia tempatnya salah dan dosa merupakan salah satu ajaran islam yang sangat penting. Dalam hadits ini, disebutkan bahwa manusia merupakan makhluk yang tempatnya penuh dengan kesalahan dan dosa. Sehingga, kita sebagai manusia harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan menghindari perbuatan yang menyebabkan harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri, menghindari perbuatan yang menyebabkan dosa, dan menjadi manusia yang baik. Dalam memperbaiki diri, kita harus selalu berdoa dan menghindari lingkungan yang tidak baik. Dan yang paling penting, kita tidak boleh putus asa dari rahmat Allah video of Hadits tentang Manusia Tempatnya Salah dan Dosa Manusia memang tidak pernah lepas dari dosa. Kesalahan dan kelalaian manusia memang selalu ada. Salah satu adalah mengabaikan dan menganggap remeh dosa yang telah dilakukan. Maka, bagaimana dengan hukum menganggap remeh dosa dalam Islam ini?Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda โ€œSeluruh Bani Adam manusia banyak melakukan kesalahan dosa, dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya dosanya adalah yang banyak bertaubat.โ€ hasan, lihat shahih at-Targhib wa at-Tarhib 3139Meskipun manusia adalah tempatnya salah, namun bukan berarti manusia tersebut lalu diperbolehkan untuk meremehkan dosa sehingga ia pun menjadi lebih mudah melakukan dosa karena merasa akan diampuni. Orang yang selalu menganggap remeh dosa justru akan membuatnya jatuh ke dalam dosa besar karena jugaCiri Ciri Dakwah yang BaikKodrat Wanita dalam IslamWanita Bercadar Dalam IslamCara Mandi Wajib bagi WanitaKehidupan Rumah Tangga Dalam IslamMeremehkan Dosa Membuat Seseorang Tidak Takut Berbuat DosaRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽ ูŠูŽุฑูŽู‰ ุฐูู†ููˆุจูŽู‡ู ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงุนูุฏูŒ ุชูŽุญู’ุชูŽ ุฌูŽุจูŽู„ู ูŠูŽุฎูŽุงูู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ูŽุนูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ููŽุงุฌูุฑูŽ ูŠูŽุฑูŽู‰ ุฐูู†ููˆุจูŽู‡ู ูƒูŽุฐูุจูŽุงุจู ู…ูŽุฑู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ููู‡ูโ€œSesungguhnya orang yang beriman melihat dosa-dosanya seperti ketika duduk di bawah gunung, dia takut kalau gunung tersebut jatuh menimpanya. Adapun orang yang fajir melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat terbang di depan hidungnya.โ€ HR. Bukhari no. 6308.Ibnu Masโ€™ud radhiyallahu anhu mengatakan,ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽ ูŠูŽุฑูŽู‰ ุฐูู†ููˆุจูŽู‡ู ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงุนูุฏูŒ ุชูŽุญู’ุชูŽ ุฌูŽุจูŽู„ู ูŠูŽุฎูŽุงูู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ูŽุนูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ููŽุงุฌูุฑูŽ ูŠูŽุฑูŽู‰ ุฐูู†ููˆุจูŽู‡ู ูƒูŽุฐูุจูŽุงุจู ู…ูŽุฑู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ููู‡ูโ€œSesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir yang gemar maksiat, ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.โ€ Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6308ู„ุงูŽ ูƒูŽุจููŠู’ุฑูŽุฉูŽ ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุงูุณู’ุชูุบู’ููŽุงุฑู ูˆูŽ ู„ุงูŽ ุตูŽุบููŠู’ุฑูŽุฉูŽ ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุฅูุตู’ุฑูŽุงุฑูโ€œTidak ada dosa besar jika dihapus dengan istighfar meminta ampun pada Allah dan tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus menerus.โ€ Dhoiful Jaamiโ€™ no. 6308. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan pula oleh Al Baihaqi dalam Asy Syuโ€™ab dengan sanad lainnya dari Ibnu Abbas namun mauquf perkataan Ibnu Abbas, periwayatnya tsiqoh terpercaya. Riwayat ini pun munqothiโ€™ terputus antara Qois bin Saโ€™ad dia orang Mekkah, ia katakan bahwa Ibnu Abbas berkataBaca jugaHukum Membicarakan Kebaikan Orang LainHakikat Manusia Menurut IslamKedudukan Wanita Dalam IslamTujuan Hidup Menurut IslamTips Hidup Bahagia Menurut IslamMenganggap Remeh Dosa Kecil Akan Membuatnya Menjadi Dosa BesarAnas bin Malik radhiyallahu anhu mengatakan,ุฅูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽุชูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ุงู‹ ู‡ูู‰ูŽ ุฃูŽุฏูŽู‚ู‘ู ููู‰ ุฃูŽุนู’ูŠูู†ููƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุนูŽุฑู ุŒ ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู‘ูŽุง ู†ูŽุนูุฏู‘ูู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู‡ู’ุฏู ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ู‘ู โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ุงู„ู’ู…ููˆุจูู‚ูŽุงุชูโ€œSesungguhnya kalian mengerjakan amalan dosa di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami para sahabat yang hidup di masa Nabi shallallahu alaihi wa sallam menganggap dosa semacam itu seperti dosa besar.โ€ Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6492Bilal bin Saโ€™ad rahimahullah mengatakan,โ€œJanganlah engkau melihat kecilnya suatu dosa, namun hendaklah engkau melihat siapa yang engkau durhakai.โ€Al-Ghazali rahimahullah berkata,โ€Di antara sebab dosa kecil menjadi besar adalah seorang hamba menganggap remeh dosa tersebut dan tidak bersedih karena dosa yang pernah dia lakukan.โ€ Al-Arbaโ€™in fii Ushuulid Diin, hal. 226Beliau juga mengatakan, โ€Sesungguhnya dosa, selama seorang hamba menganggap perbuatan dosa tersebut sebagai sesuatu yang besar dari dalam dirinya, maka dosa tersebut akan menjadi kecil di sisi Allah Taโ€™ala. Ketika dia menganggap dosa tersebut sebagai perbuatan yang besar, hal itu berasal dari larinya hatinya dari dosa tersebut dan kebencian hatinya terhadap dosa. Semua itu menyebabkan tercegahnya seorang hamba dari konsekuensi perbuatan dosa. Adapun ketika dia menganggap remeh perbuatan dosa, hal itu bersumber dari kegemarannya berbuat dosa. Sehingga menimbulkan pengaruh yang sangat kuat di dalam hati.โ€ Ihyaโ€™ Ulumuddin, 4/32Baca jugaPenyebab Hati Gelisah Menurut IslamHukum Wanita Haid Ziarah KuburCara Taubat NasuhaHukum Ziarah Kubur Saat Hari RayaFadhilah di Bulan MuharramSiksa Neraka Bagi WanitaSering kali manusia menganggap bahwa yang ia lakukan hanyalah dosa kecil sehingga tidak mengapa, padahal sikap meremehkan dosa inilah yang menyebabkannya menjadi orang yang sangat mudah melakukan dosa tanpa rasa Anas radhiyallahu anhu, beliau berkata,ุฅูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽุชูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู‹ุงุŒ ู‡ููŠูŽ ุฃูŽุฏูŽู‚ู‘ู ูููŠ ุฃูŽุนู’ูŠูู†ููƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุนูŽุฑูุŒ ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู‘ูŽุง ู„ูŽู†ูŽุนูุฏู‘ูู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู‡ู’ุฏู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู…ููˆุจูู‚ูŽุงุชูโ€œSesungguhnya kalian melakukan suatu perbuatan yang lebih halus di mata kalian dibandingkan sehelai rambut, namun kami menilainya pada zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam termasuk dalam dosa yang membinasakan.โ€ HR. Bukhari no. 6492.Allah SWT Senantiasa Mengampuni Hamba-Nya yang BertaubatAllah akan selalu mengampuni mereka yang bertaubat setelah berbuat dosa, bahkan untuk mereka yang meremehkan dosa hingga melakukannya berkali-kali. Semua dosa akan diampuni selama mereka bertaubat.{ุฅูู†ู’ ุชูŽุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆุง ูƒูŽุจูŽุงุฆูุฑูŽ ู…ูŽุง ุชูู†ู’ู‡ูŽูˆู’ู†ูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ู†ููƒูŽููู‘ุฑู’ ุนูŽู†ู’ูƒูู…ู’ ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽุงุชููƒูู…ู’ ูˆูŽู†ูุฏู’ุฎูู„ู’ูƒูู…ู’ ู…ูุฏู’ุฎูŽู„ู‹ุง ูƒูŽุฑููŠู…ู‹ุง} [ุงู„ู†ุณุงุก 31]โ€œJika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dosa-dosamu yang kecil dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia surgaโ€. QS. An Nisa perlu diingat bahwa setiap amalan akan selalu diperhitungkan pada akhirnya bukan awalnya sehingga seorang yang suka meremehkan dosa hendaknya berpikir lebih jauh karena bisa saja ia belum sempat bertaubat setelah melakukan dosa. Maka matilah ia dalam keadaan masih menanggung jugaDosa yang Tak TerampuniSumpah Pocong Dalam IslamPenyebab Terhalangnya Jodoh dalam IslamCara Menghindari Pelet Menurut IslamHukum akad nikah di bulan ramadhanRasulullah Shallallahuโ€™alaihi Wasallam bersabdaุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุฎูŽูˆูŽุงุชููŠู…ูู‡ูŽุงโ€œSungguh setiap amal tergantung pada bagian akhirnyaโ€ HR. Bukhari no. 6493.ุงู„ุฑุฌู„ูŽ ู„ูŠุนู…ู„ ุงู„ุฒู…ู†ูŽ ุงู„ุทูˆูŠู„ูŽ ุจุนู…ู„ ุฃู‡ู„ู ุงู„ุฌู†ู‘ูŽุฉู ุŒ ุซู… ูŠูุฎุชูŽู…ู ู„ู‡ ุนู…ู„ูู‡ ุจุนู…ู„ ุฃู‡ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุŒ ูˆ ุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ุฑุฌู„ูŽ ู„ูŽูŠุนู…ู„ ุงู„ุฒู…ู†ูŽ ุงู„ุทูˆูŠู„ูŽ ุจุนู…ู„ู ุฃู‡ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุซู… ูŠูุฎุชูŽู…ู [ ู„ู‡ ] ุนู…ู„ูู‡ ุจุนู…ู„ ุฃู‡ู„ู ุงู„ุฌู†ู‘ูŽุฉูโ€œAda seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni surga dalam waktu yang lama, kemudian ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni neraka. Dan ada seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni neraka dalam waktu yang lama, lalu ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni surgaโ€ HR. Al Bukhari no. 2898, 4282, Muslim no. 112, 2651.Maka dari itu, setelah mengetahui hukum menganggap remeh dosa dalam Islam, hendaknya janganlah kita meremehkan dosa karena kita tidak selalu mendapatkan kesempatan untuk bertaubat. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah keimanan kita semua. Aamiin. Foto Ilustrasi Oleh Dr. Misno, MEI Allah Taโ€™ala menciptakan manusia dengan sempurna, dari jiwa mulia dan raga sempurna yang membalutnya. Kesempurnaan manusia bukan berarti tanpa cela, justru karena segalanya ada amal mulia dan dosa ia disebut manusia. Ketika imannya meningkat maka amal mulia dilakukannya, maka ia mendulang pahala dari Allah Azza wa Jalla. Namun ketika imannya turun dan berkurang adanya, ia terjatuh ke dalam lembah dosa, hingga kemaksiatan membelenggunya. Inilah hakikat dari manusia, tempat salah dan dosa, mahal al-khothoโ€™ wa nisyan. Pemahaman ini bukan berarti kita membiarkan dosa dan kesalahan ada pada diri manusia, tidak pula memberikan toleransi kepada diri ini untuk dimengerti. Sekadar berbagi cerita tentang hakikat manusia. Bahwa ianya adalah insan penuh dosa dan kesalahan, termasuk diri kita yang mungkin di mata manusia dianggap mulia. Bukan alasan yang tepat untuk membela diri yang masih terjerat dalam maksiat, tidak pula menghibur jiwa ketika dosa masih terasa indah dirasa. Tapi memahami dari hakikat manusia itulah yang lebih utama. Bagaimana tidak? kita yang terus berusaha dan sekuat tenaga untuk menjadi manusia yang โ€œsempurna tanpa dosaโ€ namun seringkali kembali terjerembab ke dalam kesalahan serupa. Yaโ€ฆ mungkin ini adalah kelemahan kita. Ketika dosa dilakukan dengan kesadaran nyata, diri kita tak mampu untuk melawannya. Bahkan terkadang menikmatinya dengan sepenuh jiwa dan raga, kita larut ke dalamnya hingga terlupa akan neraka di akhirat sana. Saat dosa terlaksana, penyesalan muncul di dalam jiwa hingga diri merasa tak ada lagi guna. Namun, ketika dosa itu berulang di berbagai masa maka hati mulai keras dan tak lagi merasa akan apa yang dilakukannya, hingga jiwa cenderung membelanya sekuat tenaga. Kita sadar sepenuh rasa, bahwa apa yang kita lakukan itu adalah dosa. Namun jiwa ini masih belum bisa melepaskannya, mungkin terbebas sementara tapi kemudian kembali melakukannya. Sulit memang meninggalkannya, apalagi jika telah membalut jiwa, ia perlu perjuangan tiada tara agar bisa lepas daripadanya. Bagi mereka yang melihat manusia berbuat dosa, pasti dengan mudah akan mengatakannya โ€œJangan dilakukan itu dosaโ€. Bagi sebagian yang lain akan berkata โ€œAnda memang makhluk pendosaโ€, sambil menuduhkan telunjuknya ke muka kita. Lebih dari itu mereka akan mencela dan mengucilkan โ€œpara pendosaโ€ karena jijik ketika bersamanya. Tentu saja tindakan mereka tidak salah, karena memang demikian adanya. Namun akan lebih bijak apabila mendatanginya dengan penuh kasih sayang, mengajak bicara dengan penuh adab dan kesopanan, membawanya dari tengah manusia dan menasehatinya dengan nita ikhlas karena Allah Taโ€™ala. Para Pendosa memang makhluk durjana, tapi bukan berarti ia ahli neraka, selagi hayat masih di badannya maka pintu taubat dan hidayahNya akan selalu terbuka. Jangan mudah mencela para pendosa, bahkan kita pun tak lepas darinya. Karena kita adalah manusia tempat salah dan dosaโ€ฆ Banyak manusia yang memang tidak bisa memahami jiwa para pelaku dosa, karena mereka hanya melihat dari sisi dhahirnya saja. Bahkan kalau perlu para pendosa itu segera diberi hukuman yang nyata, dipotong tangan atau dirajam di hadapan manusia. Tindakan ini tidak salah, tapi lagi-lagi memahami mereka yang melakukan dosa dan kesalahan itu dengan lebih mendalam mutla diperlukan. banyak orang yang melakukan dosa dan kesalahan, kemudian mereka bersenang-senang dengannya tanpa memperhatikan syariat agama. Mereka bangga dan bahkan menyiarkan dosa dan kesalahannya di hadapan manusia, mengajak manusia untuk menjadi teman-temannya dalam dosa. Mereka itulah para pendosa yang harus diberikan hukuman dan peringatan karena telah nyata dosa dan maksiat yang dilakukannya. Namun, ada di antara manusia yang melakukan dosa bukan karena mereka suka dengan perbuatannya. Mereka hanya lalai dan alpa, terjatuh ke dalam dosa dan kemaksiatan karena kejahilan, ketidakpahaman dan ketidakkuasaan dalam membimbing dirinya. Mereka sadar itu dosa dan maksiat, namun mereka belum bisa untuk meninggalkannya. Keinginan itu terbebas dari perbuata dosa dan maksiatnya selalu ada, tapi seringkali ia terjatuh kembali dengannya. Maka bagi mereka kita harus lebih bijak, mendoakan dan selalu menasehatinya dengan kasih sayang itulah yang diharapkan. Karena bisa jadi suatu masa ia akan kuat dan dengan penuh kesadaran untuk kembali ke jalan yang benar dengan meninggalkan segala dosa dan kesalahan. Kembali kepada hakikat dari manusia, maka teruslah kita belajar agama dan memahami hakikat manusia sebagai tempat salah dan dosa. Tapi bukan membiarkan saudara kita terlena dengannya, menasehatinya dengan penuh kasih sayang. Itulah yang menjadi tuntunan agama. Semoga menjadi penghapus dosa, Bogor, 23092021. [] Pos terkaitAntusiasme Masyarakat Memanfaatkan Mudik Gratis Lebaran1 Syawal Ditetapkan 22 April 2023Jadwal Kunjungan Rutan KPK Diperayaan Idul Fitri 1444 HDirektorat Diklat KPK Raih Akreditasi LAN RISenyum Sumringah Nenek Masdiana Saat Menerima Rumah BaruKapolres Pidie Jaya Cek Pos Pelayanan dan Pengamanan Mudik Lebaran

hadits tentang manusia tempatnya salah dan dosa